Laporan Penilitian
Mengatasi Kesulitan Belajar Matematika Di Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidomulyo Pada Pokok Bahasan Pengukuran
Diajukan Kepada
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Belajar Matematika
Oleh :
Sukardi
05301244071
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGAYAKARTA
2006
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah – Nya penyusunan penilitian Mengatasi Kesulitan Belajar Matematika Di Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidomulyo Pada Pokok Bahasan Pengukuran akhirnya dapat diselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Belajar. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Suryanto, selaku dosen pengampu mata kuliah Psikologi Belajar Matematika dan Sebagai pembimbing dalam penyusunan proposal ini
2. Kepala sekolah, dan guru SD Negeri Sidomulyo yang telah memberikan ijin untuk melakukan penilitian
3. Bapak dan ibu tercinta, yang telah memberikan dukungan
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu guna terlaksananya penyusunan laporan ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis, juga bagi yang membaca. Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Untuk itu penulis mengaharapkan saran dan kritik yang membangun guna kesempurnaan laporan ini.
Yogyakarta, Desember 2006
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang sangat penting, pelajaran matematika diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika juga mendukung mata pelajaran lain di sekolah. Seorang siswa yang kurang bagus pada pelajaran matematika, akan mengalami hambatan ketika mempelajari pelajaran lain yang membutuhkan hitung – menghitung ekstra, sehingga nilai mata pelajaran tersebut kurang memuaskan.
Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk memilih model dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Sampai saat ini masih banyak ditemukan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa di dalam mempelajari matematika. Guru juga harus dapat mengetahui kemampuan seluruh siswanya. Banyaknya materi yang harus disampaikan dan terbatasnya waktu, seringkali guru dalam menyampaikan materi terlalu terburu-buru, sedangkan kemampuan menangkap pelajaran siswa berbeda-beda, sehingga ilmu yang didapat kurang maksimal
Karena pendidikan merupakan salah satu hal penting untuk menentukan maju mundurnya suatu bangsa, maka untuk menghasilkan sumber daya manusia sebagai subyek dalam pembangunan yang baik, diperlukan modal dari hasil pendidikan itu sendiri. Khusus untuk mata pelajaran matematika, selain mempunyai sifat yang abstrak, pemahaman konsep yang baik sangatlah penting karena untuk memahami konsep yang baru diperlukan prasarat pemahaman konsep sebelumnya.
Sebagai siswa harus mampu mengusai pelajaran matematika dengan baik, walaupun sulit dipelajari. Kesulitan mempelajari matematika mempengaruhi senang atau tidak siswa terhadap pelajaran matematika. Ada siswa yang makin tertantang ketika menghadapi soal matematika yang sulit dan berusaha untuk memecahkannya, tetapi bahkan banyak siswa putus asa terhadap soal itu. Ketika siswa itu memperoleh kesulitan mempelajari matematika, siswa tersebut akan bosan, dan mudah menyerah mengerjakan soal.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja penyebab siswa kelas VI SD N Sidomulyo mengalami kesulitan belajar matamatika ?
2. Mengapa siswa bosan kelas VI SD N Sidomulyo terhadap pelajaran matematika ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dari program penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat menunjukan penyebab siswa kelas VI SD N Sidomulyo mengalami kesulitan belajar matamatika,
2. Membuat siswa senang terhadap pelajaran matematika.
BAB II
KAJIAN TEORI
Menurut J. Bruner dalam Hidayat (2004:8) belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru diluar informasi yang diberikan kepada dirinya. Pengetahuan perlu dipelajari dalam tahap-tahap tertentu agar pengetahuan itu dapat diinternalisasi dalam pikiran (struktur kognitif) manusia yang mempelajarinya. Proses internalisasi akan terjadi secara sungguh-sungguh (yang berarti proses belajar mengajar terjadi secara optimal) jika pengetahuan itu dipelajari dalam tahap-tahap sebagai berikut:
Tahap Enaktif
Suatu tahap pembelajaran di mana pengetahuan dipelajari secara aktif dengan menggunakan benda-benda konkret atau situasi yang nyata.Tahap Ikonik
Suatu tahap pembelajaran di mana pengetahuan direpresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (visual imagery), gambar atau diagram yang menggambarkan kegiatan konkret atau situasi konkret yang terdapat pada tahap enaktif.Tahap Simbolik
Suatu tahap pembelajaran di mana pengetahuan itu direpresentasikan dalam bentuk simbol-simbol abstrak, baik symbol-simbol verbal (misalkan huruf-huruf, kata-kata atau kalimat-kalimat), lambang-lambang matematika maupun lambang-lambang abstrak lainnya (Hidayat, 2004:9)
Pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa (Suyitno, 2004:1). Agar tujuan pengajaran dapat tercapai, guru harus mampu mengorganisir semua komponen sedemikian rupa sehingga antara komponen yang satu dengan lainnya dapat berinteraksi secara harmonis (Suhito, 2000:12)
Matematika adalah atudy tentang kuantitas, struktur ruang, dan perubahan. Matematika dikembangkan melalui penggunaan abstraksi dan penalaran logis mulai dari perhiungan, pengukuran, dan study bentuk sert gerak obyek fisis. ( www.fisikanet.lipi.go.id/4tamacgi?artikel&11186508554b-29k )
Metode Pembelajran Matematika yaitu suatu cara atau tekhnik pembelajaran matematika yang disusun secara sistematik dan logic ditinjau dari segi hakekat matematika dari segi psikologinya.
Dalam jurnal “Mengenal Belajar Siswa Untuk Mengatasi Kegagalan” Pudjo Sumedi AS menerangakn bahwa, Strategi adalah cara siswa memenuhi atau menghindari tuntutan yang dikenakan kepadanya oleh orang dewasa di sekolah. ( www.depdiknas.go.id/jurnal/29/mengenal_belajar_siswauntuk_meng.htm )
Dwijo Saputro mengatakan bahwa menurut Clement (1966), Kesulitan belajar adalah kondisi dimana anak dengan kemampuan intelegensi rata-rata atau di atas rata-rata, namun memiliki ketidakmampuan atau kegagalan dalam belajar yang berkaitan dengan hambatan dalam proses persepsi, konseptualisasi, berbahasa, memori, serta pemusatan perhatian, penguasaan diri, dan fungsi integrasi sensori motorik. Berdasarkan pandangan Clement tersebut maka pengertian kesulitan belajar adalah kondisi yang merupakan sindrom multidimensional yang bermanifestasi sebagai kesulitan belajar spesifik (spesific learning disabilities), hiperaktivitas dan/atau distraktibilitas dan masalah emosional.
Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada umumnya disebabkan oleh faktor psikologik, faktor lingkungan, dan faktor organobiologik/neurobiologik. Anak yang menunjukkan perilaku hiperaktivitas tidak selalu abnormal. Banyak anak yang menunjukkan perilaku yang aktif namun perilaku tersebut merupakan bagian dari perilaku enerjik semata. Oleh karena itu orang tua, guru, atau dokter harus dapat membedakan antara anak yang hiperaktif dengan anak yang meng alami gangguan hiperkinetik atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH), atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. SUBJEK PENELITIAN
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Sidomulyo, desa Sidomulyo, kecamatan Pengasih, kabupaten Kulonprogo. Dengan mengambil 6 anak yang dianggap kurang mampu oleh guru kelas.
B. TEMPAT PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Sidomulyo, desa Sidomulyo, kecamatan Pengasih, kabupaten Kulonprogo
Kamis, 05 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar